Kegiatan PKL ke 53
Kamis, 19 Maret 2014..
Datang pukul tujuh, langsung masuk di ruang humas.
Sekitar jam sebelas saya dan 3 teman saya di suruh bantuin Pak.Kuindra ngelimin amplop sampai istirahat, seteah itu saya mengerjakan tugas,
Sekitar jam sebelas saya dan 3 teman saya di suruh bantuin Pak.Kuindra ngelimin amplop sampai istirahat, seteah itu saya mengerjakan tugas,
Tugas membuatlah artikel tentang :
- Cloud computing
- NFS (near field comunication)
- Tentang teknologi masa depan.
Tugas
ini dikumpulkan tanggal 24 maret, dan siap dipresentasikan secara
random.Tugas juga dikumpulkan dalam format pdf. Perorangan.
- Cloud computing
Sejarah
Cloud
computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi
fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan
Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui
jaringan global sendiri dimulai pada tahun ‘60-an. Saat itu muncul
“Intergalactic computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab
atas pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun
1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini
dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di
manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita itu
terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”. Para
pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di
antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang
akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah
ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak
tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan
Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup
besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud
computing. Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing
adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup
drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan
pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan
berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan
teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di
komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa
komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu
lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya.
Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk
perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari
komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti
Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam
bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas”,
menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor
utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain
matangnya teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan
tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor
komputasi cloud. Turner menambahkan, “cloud computing sudah menyebar luas
hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa
besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan
dikirimkan melalui cloud”.
Komputasi awan
(bahasa inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi
komputer (komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan
(cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering
digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram
jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga
merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.
Ia adalah suatu metoda komputasi di mana
kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a
servise), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat internet ("di dalam
awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau
memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut
sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing
"Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen
tersimpan di server di internet dan
tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya
adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld,
sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
Komputasi awan adalah suatu konsep umum
yang mencakup SaaS,Web 2.0 dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas,
dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan
kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi
bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan
peranngkat lunak dan data yang tersimpan diserver. Komputasi awan saat ini
merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari
teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.
1. SaaS
Jenis
komputasi awan memberikan aplikasi tunggal melalui browser untuk ribuan
pelanggan menggunakan arsitektur multitenant. Di sisi pelanggan, itu berarti
tidak ada investasi dimuka dalam server atau lisensi perangkat lunak, di sisi
penyedia, hanya dengan satu aplikasi untuk mempertahankan, biaya rendah
dibandingkan dengan hosting yang konvensional. Salesforce.com adalah jauh
contoh yang paling terkenal di antara aplikasi enterprise, tapi SaaS juga umum
untuk aplikasi HR dan bahkan telah bekerja dengan cara naik rantai makanan
untuk ERP, dengan pemain seperti hari kerja. Dan siapa yang bisa meramalkan
kenaikan tiba-tiba SaaSdekstop aplikasi, seperti Google Apps dan Zoho Office?
2. Utilitas
komputasi
Idenya adalah tidak baru, tapi ini
bentuk komputasi awan semakin hidup baru dari Amazon.com, Sun, IBM, dan
lain-lain yang sekarang menawarkan penyimpanan dan server virtual yang dapat
mengakses IT on demand. Pengadopsi awal perusahaan terutama menggunakan utilitas
komputasi untuk tambahan, kebutuhan-non-mission critical, tetapi suatu hari,
mereka dapat menggantikan bagian dari datacenter. Provider lain menawarkan
solusi yang membantu IT menciptakan pusat data virtual dari server komoditas,
seperti 3Tera yang AppLogic dan kohesif Fleksibel Technologies elastis Server
on Demand. Liquid Computing LiquidQ menawarkan kemampuan serupa, memungkinkan
TI untuk menjahit bersama memori, I / O, penyimpanan, dan kapasitas komputasi
sebagai kolam sumber daya virtual yang tersedia melalui jaringan.
Model servis cloud kepada user :
- Infrastructure as Service, hal ini meliputi seluruh penyediaan infratruktur IT seperti fasilitas data center, storage, server, grid untuk virtualized server, dan seluruh komponen networking yang ada didalam sistem cloud yang dikelola pihak ketiga. Sebagai pengguna, Pelanggan hanya perlu login ke sebuah interface yang disiapkan oleh provider dan memilih sendiri spesifikasi layanan yang dibutuhkan lalu membayarnya sesuai kapasitas yang dipakai, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk dapat menggunakan server sesuai kapasitas yang dibutuhkannya.
- Platform-as-a-service, adalah development platform berbasis web, dimana Anda bisa menggunakannya untuk membuat sebuah aplikasi web. PaaS akan membuka kesempatan bagi para developer dari berbagai tingkat pengetahuan, untuk mengembangkan aplikasi secara cepat dan murah. Selain itu, aplikasi yang dihasilkan bisa langsung dideploy dengan mudah, tanpa harus melibatkan tenaga ahli untuk melakukannya,memungkinkan developer untuk menghilangkan kekhawatirkan mengenai kebutuhan operating system,infrastructure scaling, load balancing dan lainnya, sehingga mereka tetap fokus pada application developmentnya.
- Software-as-a-service, adalah software atau aplikasi web-based interface, yang dideploy di sisi pihak ketiga, sehingga dapat diakses melalui jaringan oleh setiap pelanggan. Anda tidak perlu melakukan deployment aplikasi dari awal, tidak perlu membayar lisensi software, maupun membeli seperangkat server untuk menjalankan aplikasi yang Anda butuhkan. Anda cukup membayar aplikasi sesuai dengan penggunaan per user yang dibayar secara rutin dengan mekanisme OPEX. Karena aplikasi ini berbasis web, maka Anda hanya butuh koneksi internet dan sebuah browser untuk menjalankannya.